PAUDKU BUTUH SARANA LENGKAP

PAUDKU BUTUH SARANA LENGKAP
DOC. PAUD AL MUDAWAMAH
01.48

PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF) WUJUD KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP BUTA AKSARA

" Ce... ayo... kita sekolah.! ujar seorang wanita paruh baya yang menggunakan baju biru yang sudah pudar warnnya, " Buat apa sekolah, kan kita sudah tua..! ujar perempuan yang sedang duduk di balai bambu sambil menimang anaknya yang berusia delapan bulan, " Ya siapa tahu kita bisa baca, tulis dan berhitung..." Kan Kalau Kita bisa baca, nulis dan berhitungkan kita nanti bisa seperti Ce Acih yang sekarang jadi tukang keridit..! sepertinya wanita itu orang yang rajin pergi keswah terlihat dari warna kulitnya yang hitam.Wah... emang Ce Acih dulunya sekolah ibu-ibu BH ya..! " Ya..iya lha.. dia kan dulu waktu kecil gak pernah sekolah...sekarang dia jadi pinter lho bu !!Sepenggal kisah diatas mengingatkan saya kepada anak-anak murid saya yang sebenarnya bukan anak-anak lagi mereka adalah Ibu-ibu yang kebnyakan sudah cukup umur, tetapi mereka semangat sekali mengiukuti pelajaran yang saya sampaikan, dari mulai menulis, membaca sampai berhitung. Mereka antusias mengikuti apa yang saya ajarkan, ternyata mereka lucu-lucu sekali, sampai saya tak ingin berpisah apabila kegiatan belajar telah usai, dan yang membuat saya puas adalah karena mereka sering membuat kesan yang menurut saya cukup menggembirakan sehingga saya mengajar lebih enjoy dan bisa memperpanjang waktu, sering sekali saya melewati batas waktu yang telah disepkati warga karena keasikan belajar.SASARAN KFPendidikan Keaksaraan Fungsional yaitu Pendidikan Luar Sekolah yang dikhususkan untuk orang-orang yang tidak pernah menikmati pendidikan dasar di pendidikan Formal, bisa juga di sebut pendidikan buat orang-orang yang buta huruf (aksara), Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF) juga tidak hanya untuk orang yang tidak pernah sekolah tetapi untuk orang yang pernah sekolah pun bisa mengikutinya, namun DO (drop out) mulai do kelas 1 sampai kelas 3 SD, tetapi kebanyakan ada juga yang ikut belajar walau sudah duduk dikelas 4 atau 5 SD, tetapi mereka selalu bilang saya cuma ingin memperlancar calistung (baca, tulis, hitung) dan saya juga senang belajar sepert ini karena selain diajar calistung kita juga diajar kerajinan ( life skill), ujar ibu-ibu yang ngotot ingin belajar di kelompok kami.PENYCANANGAN KF DI Kab.KarawangPendidikan nonformal dikalangan para dewan pendidikan sudah tidak asing lagi bagi mereka, bahkan Presiden Republik Indonesia sedang menggalang atau memberantas para buta aksara agar negri ini bebas buta aksara, salah satunya di Kabupaten Karawang yang sedang gencar-gencarnya penycanangan buta aksara, ini dikarenakan Kabupaten Karwang masih memiliki 11.000 buta aksara menurut badan satatistik Kabupaten Karawang pada tahun 2007. Tetapi sekarang sudah berkurang menjadi 1500 lagi yang belum tersentuh, rencananya akan di tuntaskan sekitar Desember 2008, jadi nantinya Kabupaten Karawang benar-benar akan terbebas dari buta aksara. Menurut Bupati Kabupaten Karawang Drs. H. Dadang S Muchtar beliau menginginkan masyrakat Kabaupaten Karawang bebas dari Buta aksara sehingga nantinya mereka bisa mandiri, dan mereka bisa bersaing dengan para perantau dalam segala hal yang nantinya masyarakat Kabupaten Karawang akan menjadi orang yang serba bisa dan dapat mengurangi kebodohan serta kemiskinan.KENALI KAMIPendidikan Keaksaraan Fungsional termasuk salah satu program Dinas Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang peduli dengan masyarakat yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal, walau pemerintah sudah memberlakukan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sejak 3(tiga) tahun lalu namun masih banyak anak-anak yang tidak bisa mengikuti pendidikan, ini salah satu tanggung jawab PLS yang akan menanggulangi masyarakat yang tidak mau datang ke sekolah untuk belajar.walau begitu Pendidikan Non Formal masih dipandang sebelah mata, ini dikarenakan pemerintah kurang mempromosikan atau menginformasikan mengenai PLS/PNF sehingga masyarakat banyak sekali yang tidak mengetahui apa mahluk PLS/PNF itu. anehnya lagi sampai para pegawai pemda sendiri banyak tidak tahu apa itu PKBM, KF, TBM dan PAUD (cumi (cukup miris) ) Padahal cukup banyak program lain yang ada di PLS/PNF namun banyak dari pegawai pemerintahan yang enggan mengenal kami.PROGRAM PLS/PNFProgram Direktur Pendidikan Ditjen Pendidikan Non Formal/PLS meliputi : PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dulu PADU, Keaksaraan Fungsional (KF), Paket A, Paket B dan Paket C selain itu ada juga plus dari Program tersebut adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Kursus Orientasi Kewirausahaan Pedesaan (KWD), Kelompok Usaha Bersama atau juga Kelompok Belajar Usaha (KUB) dan masih banyak lagi.PAUDPendidikan Anak Usia Dini yang diperuntukan untuk kalangan yang tidak mampu, kenyataanya tidak sedikit orang yang mampu (kaya) datang untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang belum lama ini menjadi booming di negara tercinta ini. peran PAUD sendiri ingin menyentuh orang yang tidak mampu menyekolahkan anaknya di TK/RA, karena selama ini TK/RA dianggap sekolah yang cukup mahal dan hanya untuk orang kalangan berduit. Walaupun visi/misi PAUD adalah mencerdaskan anak bangsa dan menjangkau seluruh lapisan masyrakat, tetapi ada kecemburuan dari pihak pendidik prasekolah dikalangan formal. ini dikarenakan PAUD tidak memungut bayaran kepada siswa/siswinya." Sebenarnya itu cuma isyu yang kerap sekali saya dengar dari kalangan para pendidik TK/RA sendiri.." ujar seorang staf pengajar PAUD Al Mudawamah". Kenyataanya selama saya mengobservasi ternyata PAUD juga memungut bayaran, tetapi tidak terlalu besar yaitu tergantung dari lokasi dan keadaan masyrakat sekitarnya.

0 komentar: