PAUDKU BUTUH SARANA LENGKAP

PAUDKU BUTUH SARANA LENGKAP
DOC. PAUD AL MUDAWAMAH
05.35

KU JADI BESAR KARENA PAUD

PAUD HARUS MAJU DAN BERJAYA
Tadinya saya tidak tahu bahwa di kecamatan jayakerta itu ada PAUD (pendidikan anak usia dini) karena selama ini sepi-sepi aja dan nyaris tak ada kegiatan yang menycolok dikalangan anak pra sekolah, padahal di kecamatan ini memiliki data anak pra sekolah yang cukup tinggi, namun tak ada kegiatan yang melibatkan anak pra sekolah selama ini.
Tepat tanggal 13 Maret 2001 saya mencoba identifikasi anak-anak prasekolah, hasilnaya 2456 anak usia 0 – 6 Tahun yang ada di kecamatan Jayakerta belum tersentuh oleh pendidikan diusia dini, melalui wawancara para ibu rumah tangga mengatakan bahwa mereka sangat bahagia kalau di derah mereka ada kegiatan belajar anak di usia dini, “ Wah saya bahagia sekali kalau ada sekolah untuk anak- anak , saya kira ini ide yang sangat menarik untuk belajar mandiri sebelum anak -saya masuk SD..! " Ujar seorang ibu dengan muka manis. Maka secepatnya kami mengundang ibu-ibu yang punya anak balita, dalam acara tersebut saya dapat mengumpulkan sebanyak 25 anak untuk persatu kelompok, maka tercipta lah anak-anak yang sehat, cerdas dan ceria.

BERAT SEKALI COBAAN BUAT TUTOR
Dalam proses kegiatan belajar, Pos PAUD pertama kali sangat sulit untuk menciptakan sesuatu yang menarik agar pembelajaran tetap menjadi hangat,
Di karawang khususnya di Kecamatan Jayakerta, Tutor masih banyak yang tidak menggunakan metode BCCT, jadi banyak sekali Tutor yang keluar jalur . Dan pembelajaran mereka sangat minim untuk mengacu pada tema , ini bisa dikatakan “ asal kapanggih “ ( sembarangan), kendalanya memang karena tidak adanya sarana yang lengkap seperti APE, dan prasarana yang bisa menunjang proses pembelajaran, kemungkinan juga karena minim SDM yang menjadi pamong/tutor rata-rata bergelar SMP, walau begitu kita merasa bersyukur karena masih ada yang peduli dengan pendidikan usia dini, karena tanpa tutor yang ihklas beramal kegiatan itu tidak akan ada, mungkin juga masyarakat yang berada di plosok desa yang terpencil taka akan mengenal pendidikan anak usia dini.
Maka sewajarnya pemerintah harus memberikan kesejahteraan kepada tutor yang benar- benar ihklas mengajar anak-anak, " sebenarnya banyak sekali yang ingin jadi tutor paud, tetapi mereka banyak yang mengundurkan diri dan tidak tahan lama, ini di sebabkan mengajar di paud benar-benar harus tahan banting dulu, selain kebanyakan dari kalangan menengah kebawah mereka juga harus menyiapkan tema tuntutan dari PBM (Proses Belajar Mengajar) sedangakan sarana dan prasarana tidak ada atau kurang lengkap. Ini yang mengakibatkan proses BCCT yang kita kenal sekarang tak akan mereka kenal dan mungkin akan terlupakan bagi program paud yang ada didaerah terpencil seperti halnya di Kecamatan Jayakerta.
dan ini sangat dramatis keberadaan paud di kecamatan tersebut tak pernah dikenal oleh desa atau ibu PKK setempat, yang membuat aneh mereka cuma menyakan data apabila mereka kesulitan mencarai data, barulah mereka mengunjungi paud itupun kebnyakan datangnya setelah proses belajar mengajar telah selesai ( wb telah pulang).

INSENTIF BIKIN BANGGA TUTOR
Beberapa bulan lalu pemerintah mengucurkan bantuan insentif buat tutor paud, tetapi itu juga mereka harus berbagi dengan teman-temanya yang tidak mendapatkan, ini dikarenakan kuota terbatas, walau demikian tutor merasa bangga " Wah saya bangga bisa mendafatkan insentif walaupun cuma sedikit, komentar seorang tutor " Tetapi saya merasa diakui oleh pemerintah, kalau bisa sih insentif ini terus-terusan, agar saya dan teman-teman merasa nyaman dan punya harapan, karena ini akan menjadi motivasi atau stimulan buat kami yang ada dipaud."
" Harapan saya pemerintah harus tanggap dengan insentif tutor ini, karena PBM ini pasti akan tercapai dengan sukses seandainya pemerintah dengan cepat mengeluarkan insentif tahap kedua, uang itu juga kan bisa kita buat untuk APE kalau ada lebih..he..he.." Ujar Bu Imas yang sudah lima tahun jadi tutor paud al mudawamah.

MENGENAL HIMPAUDI
Waktu saya baru mendengar nama HIMPAUDI saya langsung kebayang orangnya gagah, pandai dan banyak duit, eh... saya jadi malu ketika mendapat undangan dari Dinas PLS untuk mengikuti pembuatan administrasi sekolah paud, disanalah pertama kali saya bertemu dengan teman-teman senasib dan sepenanggungan, kami disana bercerita dan bertukar pengalaman, ini membuat saya yakin bahwa paud bukan sekolah-sekolahan seperti kebanyakan orang bilang dan mencap bahwa paud sekolah-sekolahan yang tak pernah punya tempat dan tak punya kurikulum juga tak pernah punya guru yang kompeten " Lihat aja gurunya cuma lulusan SMP bisa dan tahu mereka cara mengajar anak Kecil (prasekolah)," Ujar seorang guru yang sudah ngajar di TK umum.
Lama-kelamaan saya mengajar dengan sabar dan terus belajar mencari informasi dan komunikasi dengan teman-teman. Akhirnya Juli 2007 saya diundang lagi oleh Dinas PLS untuk ikut pelatihan di Bandung tepatnya di Lembang Hotel Bumi Makmur Indah, Wakh saya bangga dan senang sekali bisa bertemu langsung dengan Ketua Himpaudi Provinsi atau wilayah dan Para Pendidik prasekolah yang sudah pengalaman dari Regional Jayagiri, yang membuat saya sangat bahagia lagi saya bisa bertemu dengan tutor paud seprovinsi Jawa Barat.
dan akhirnya saya lebih kuat lagi untuk belajar mengajar, tekad ini kuat untuk anak paud.
Terimakasih HIMPAUDI dan para pembina : Penilik, Kasi PLS serta Kabid dan semua yang telah membantu saya sehingga saya yakin sekali bahwa program PLS tetap diakui oleh pemerintah dan mudah-mudahan masyarakat menerima bahwa paud sama dengan pendidikan prasekolah juga, walau sampai saat ini mereka masih menutup mata.

DARI PAUD AKU JADI TUTOR KEAKSARAAN FUNGSIONAL(KF)
karena aku terbiasa mengajar di paud yang rata-rata wb berusia 2-6 tahun, aku kini bisa mengenal macam-macam karakter anak, mulai dari anak manja, bandel, mau menang sendiri sampai dengan anak yang autis aku pernah mengalaminya. itu semua aku lakukan dengan sabar, ihklas dan tanpa mengharap imbalan, kecuali mereka memberiku dengan tulus.
Mungkin karena aku ihklas, tulus dan rajin (secara continyu) akhirnya Allah membukakan jalan atau rejeki kepada ku yang tidak disangka-sangka. Hingga suatu hari aku di panggil oleh Bapak Penilik di Kecamatanku, yaitu aku dipercaya untuk menjadi tutor KF, karena waktu itu aku memang sangat membutuhkan pengalaman, akhirnya aku bisa mengajar KF tanpa harus mengganggu PBM di PAUD, karena kegiatan belajar di paud pagi kalau kegiatan belajar KF sore hari.
Setelah aku hampir dua tahun mengajar di Keaksaraan Fungsional (KF) dan aku tetap jadi tutor paud yang makin bertambah ilmu semenjak aku bergabung di himpaudi dan bisa punya banyak teman. Hingga suatu hari lagi-lagi aku direkomendasikan oleh para penilik untuk ikut lomba PLS berprestasi 2008 katagori tutor KF, maka aku raih kesempatan tersebut untuk menambah pengalaman, berawal dari ingin mencari pengalaman, gak disangka aku menang dari tingkat Kecamatan, terus Kekabupaten dan selanjutnya ketingkat Bakorwil 4 aku selalu menjadi juara I, terakhir aku bisa menjadi juara I (satu) Tutor KF tingkat provinsi, dan Alhamdulilah aku bisa umroh ke mekah dengan modal lomba dan mengajar dengan ihklas serta sabar kini orang memanggilku Pak Haji, tapi yang membuat aku lucu masak sekarang aku panggilannya Haji Buta Huruf, aku suka ketawa sendiri memikirkan ini mungkin karena mereka menilai aku hebat jadi Haji dari hasil mengajar Orang-orang Buta Huruf. tapi aku bangga.

2 komentar:

Maniez mengatakan...

Salam kenal,
Sebelumnya saya mohon maaf karena bukan komentar tapi mau bertanya.
Untuk wilayah karawang insentif paud tahun 2009 apakah sudah terealisasi dan apa semua tutor paud berhak mendapatkannya?
Terima kasih semoga tambah maju PAUD.

paud mengatakan...

salam kenal kembali ony,
Insentif paud tahun 2009 sudah terealisasi, tidak semua tutor mendapatakan di kecamatan kami saja baru ada 9 (sembilan) tutor yang mendapatkan. jumlah tutor seluruhnya yang ada di kecamatan kami 22, jadi kami harus berbagi. trimakasih komentarnya.
http://www.paudeducation.blogspot.com
untuk mengetahui semua masalah paud